DESA Tualang gempar, kemarin (27/2) pagi. Sesosok mayat bayi berkafan (foto) ditemukan tergeletak di samping kuburan keramat di sana. Penemuan berlatar dugaan ritual pesugihan ini dilakukan malam Jumat (26/2) Kliwon barusan.
Mayat bayi laki-laki itu berusia sekitar tiga bulan, ditemukan Sariman (25), petugas kebersihan taman Kabupaten Sergai. Ceritanya, warga Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah, Sergai ini sedang bekerja membersihkan taman di sekitar pemakaman.
Tanpa sengaja, dia melihat bungkusan kain putih. Karena penasaran, Sariman mencoba mendekati bungkusan tersebut. Alangkah kagetnya begitu mengetahui bahwa dalam bungkusan tersebut terdapat mayat bayi.
Selanjutnya penemuan mayat bayi dilaporkannya ke Mapolsek Perbaungan. Tak berapa lama petugas dari Polsek Perbaungan terjun ke lokasi. Amatan POSMETRO MEDAN, kondisi bayi malang tersebut pada bagian hidung serta kepala mengeluarkan darah. Kedua tangan bayi sudah dalam terikat, layaknya jasad yang akan dimakamkan. Sedihnya, jasadnya telah dikerubungi semut.
“Sungguh tega kali orang tuanya membuang bayi yang tak berdosa ini,” ujar warga yang namanya tak mau dikorankan. Dipastikan pihak aparat Desa Tualang, bayi tersebut bukan berasal dari warganya. Selanjutnya warga dan Kades Tualang membawa mayat bayi ke Mapolsek Perbaungan. Oleh polisi mayat dibawa ke RS. Pirngadi Medan untuk dilakukan otopsi.
Kapolres Persiapan Serdang Bedagai AKBP Drs Eri Safari mengakui penemuan mayat bayi itu.
Tumbal untuk Kemenangan Caleg?
Lewat telisik mata batin seorang Paranormal, peristiwa ini punya makna tersendiri. Bukan main-main! ini merupakan pekerjaan Calon Anggota Legislatif (Caleg) untuk memperoleh suara pemilih.
Adalah Ki Artha Kencana, seorang paranormal dari Deli Tua mengatakannya. Lewat Aji Serat Nur, paranormal ini menegaskan, caleg tersebut sangat berambisi untuk duduk di kursi dewan. Ilmu ini sangat ampuh, karena menggunakan tumbal. Dalam khasanah Supranatural tergolong ke dalam gendam. Lebih lanjut, Ki Artha Kencana melihat, dukun yang menerima order tersebut berada di kawasan Galang, Deli Serdang.
“Caleg tersebut berjenis kelamin laki-laki, daerah pemilihannya berada di wilayah di mana bayi itu dibuang,” ujarnya dengan yakin.
“Karena ini bertumbal nyawa, kekuatan gaib akan bekerja dengan kuat sekali mempengaruhi jiwa pemilih,” tegasnya.
Terpisah, Ki Jamaluddin mengatakan, peristiwa itu adalah biasa saja. Sebab kalau itu untuk sebuah ritual, tidak akan dibuang ke makam, tapi ke tempat-tempat keramat seperti pohon besar yang wingit. Senada Ki Jamaluddin, paranormal Buya Alamsyah mengatakan, bayi tersebut adalah untuk menutupi aib keluarga.
“Saya melihat ini merupakan anak di luar nikah. Pelakunya masih di desa itu. Dan yang membuangnya pun pasangan itu,” demikian hasil terawangannya.
Sementara itu, Bodi Syahputra, paranormal dari Kota Galuh, Perbaungan, Serdang Begadai mengatakan, berdasarkan penerawangannya bahwa kejadian ini mempunyai unsur magis yang cukup kuat.
“Pelaku memang sayang kepada bayinya, namun karena lebih memilih ilmu hitam terpaksa dikorbankan.
Si pelaku menurutnya lebih dulu membunuh bayi lalu membuang dengan dibungkus kain kafan. Ritual itu mereka lakukan setiap malam Jumat dan lokasinya di pekuburan dan tempat-tempat yang dikeramatkan,” ujar Bodi.
Masih menurut Bodi, Pekuburan itu selama ini dikeramatkan warga dan dihuni kuburan orang-orang Melayu lama.
Selain angker, di depan pekuburan sering terjadi kecelakaan, dan umumnya tewas. Selanjutnya Husni, seorang paranormal dari Sergai mengatakan, di lokasi kejadian sering terjadi tabrakan berujung maut hingga tewas. Setiap gerimis datang di malam hari, lokasi itu sering menjadi lintasan orang halus.
Tanpa sengaja, dia melihat bungkusan kain putih. Karena penasaran, Sariman mencoba mendekati bungkusan tersebut. Alangkah kagetnya begitu mengetahui bahwa dalam bungkusan tersebut terdapat mayat bayi.
Selanjutnya penemuan mayat bayi dilaporkannya ke Mapolsek Perbaungan. Tak berapa lama petugas dari Polsek Perbaungan terjun ke lokasi. Amatan POSMETRO MEDAN, kondisi bayi malang tersebut pada bagian hidung serta kepala mengeluarkan darah. Kedua tangan bayi sudah dalam terikat, layaknya jasad yang akan dimakamkan. Sedihnya, jasadnya telah dikerubungi semut.
“Sungguh tega kali orang tuanya membuang bayi yang tak berdosa ini,” ujar warga yang namanya tak mau dikorankan. Dipastikan pihak aparat Desa Tualang, bayi tersebut bukan berasal dari warganya. Selanjutnya warga dan Kades Tualang membawa mayat bayi ke Mapolsek Perbaungan. Oleh polisi mayat dibawa ke RS. Pirngadi Medan untuk dilakukan otopsi.
Kapolres Persiapan Serdang Bedagai AKBP Drs Eri Safari mengakui penemuan mayat bayi itu.
Tumbal untuk Kemenangan Caleg?
Lewat telisik mata batin seorang Paranormal, peristiwa ini punya makna tersendiri. Bukan main-main! ini merupakan pekerjaan Calon Anggota Legislatif (Caleg) untuk memperoleh suara pemilih.
Adalah Ki Artha Kencana, seorang paranormal dari Deli Tua mengatakannya. Lewat Aji Serat Nur, paranormal ini menegaskan, caleg tersebut sangat berambisi untuk duduk di kursi dewan. Ilmu ini sangat ampuh, karena menggunakan tumbal. Dalam khasanah Supranatural tergolong ke dalam gendam. Lebih lanjut, Ki Artha Kencana melihat, dukun yang menerima order tersebut berada di kawasan Galang, Deli Serdang.
“Caleg tersebut berjenis kelamin laki-laki, daerah pemilihannya berada di wilayah di mana bayi itu dibuang,” ujarnya dengan yakin.
“Karena ini bertumbal nyawa, kekuatan gaib akan bekerja dengan kuat sekali mempengaruhi jiwa pemilih,” tegasnya.
Terpisah, Ki Jamaluddin mengatakan, peristiwa itu adalah biasa saja. Sebab kalau itu untuk sebuah ritual, tidak akan dibuang ke makam, tapi ke tempat-tempat keramat seperti pohon besar yang wingit. Senada Ki Jamaluddin, paranormal Buya Alamsyah mengatakan, bayi tersebut adalah untuk menutupi aib keluarga.
“Saya melihat ini merupakan anak di luar nikah. Pelakunya masih di desa itu. Dan yang membuangnya pun pasangan itu,” demikian hasil terawangannya.
Sementara itu, Bodi Syahputra, paranormal dari Kota Galuh, Perbaungan, Serdang Begadai mengatakan, berdasarkan penerawangannya bahwa kejadian ini mempunyai unsur magis yang cukup kuat.
“Pelaku memang sayang kepada bayinya, namun karena lebih memilih ilmu hitam terpaksa dikorbankan.
Si pelaku menurutnya lebih dulu membunuh bayi lalu membuang dengan dibungkus kain kafan. Ritual itu mereka lakukan setiap malam Jumat dan lokasinya di pekuburan dan tempat-tempat yang dikeramatkan,” ujar Bodi.
Masih menurut Bodi, Pekuburan itu selama ini dikeramatkan warga dan dihuni kuburan orang-orang Melayu lama.
Selain angker, di depan pekuburan sering terjadi kecelakaan, dan umumnya tewas. Selanjutnya Husni, seorang paranormal dari Sergai mengatakan, di lokasi kejadian sering terjadi tabrakan berujung maut hingga tewas. Setiap gerimis datang di malam hari, lokasi itu sering menjadi lintasan orang halus.